Tuesday, 4 May 2010

Kawanan Garong Gasak Rp 80 Juta

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawanan perampok bersepeda motor dan bersenjata tajam kembali beraksi, Senin (3/5/2010). Kali ini korbannya uhamad Zulkifli (24), kurir PT Safe, perusahaan ekspeditur dan logistik. Empat pembegal yang menggunakan dua motor itu berhasil menggasak uang Rp 80 juta.

Kawanan Garong. yang dibawa Zulkifli. Uang milik perusahaan itu baru saja diambil Zulkifli dari Bank BNI Cabang Jalan Pemuda, Jakarta Timur. Saat dirampok, Zulkifli berupaya melawan. Akibatnya, jempol tangan kanannya putus terkena sabetan senjata tajam.

Perampokan itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB di Jalan Kayuputih Selatan 6, RT 03/05, Kelurahan Pulogadung, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Saat itu Zulkifli yang baru saja mengambil uang dari Bank BNI Cabang Jalan Pemuda sedang menuju kantornya di Jalan Kayuputih II.

Kanit Reskim Polsektro Pulogadung, Iptu Aryadi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut dan sudah memeriksa beberapa saksi mata. Menurut keterangan para saksi, kata Aryadi, kawanan perampok itu sangat berani karena beraksi di siang bolong dan di kawasan perumahan padat penduduk.

"Kami akan dalami kasus ini untuk mengejar pelakunya," ujarnya.

Aryadi mengatakan, kawanan tersebut diduga sindikat perampok nasabah bank.

Merampas tas

Sri Martini (30), pemilik warung kelontong di sekitar lokasi kejadian, menuturkan, awalnya dia melihat seorang pemuda--belakangan diketahui bernama Zulkifli--yang mengendarai Yamaha Vega R berwarna biru berusaha mempertahankan travel bag yang dibawanya dari rampasan dua pengendara motor yang berboncengan.

"Saya kira mereka cuma ribut biasa dan rebutan tas." katanya seraya menambahkan, Zulkifli saat itu tetap berada di atas motornya.

Menurut Sri, tengah hari itu dia sedang melayani pembeli, yakni Dayat, petugas keamanan setempat. "Karena ada ribut-ribut, saya keluar warung dan ingin tahu ada apa. Lalu Pak Dayat juga keluar dan menuju lokasi kejadian. Karena Pak Dayat petugas keamanan dia berusaha melerai," ujarnya.

Para lelaki yang berusaha merampas tas Zulkifli itu mengendarai motor bebek Honda Supra Fit dan mengenakan jaket Levis serta menggunakan helm full face. Karena Zullkifli dengan sekuat tenaga mempertahankan tasnya, maka datang lagi pengendara motor lainnya yang berboncengan dan berjaket hitam langsung memepet pemuda tersebut.

"Pembonceng motor ini mengeluarkan senjata tajam yang panjangnya sekitar 60 sentimeter," ujar Sri.

Lelaki yang bersenjata tajam itu, kata Sri, mengayun-ayunkan senjatanya ke arah Zulkifli. Namun, Zulkifli terus mempertahankan tasnya yang berisi Rp 80 juta itu. Kawanan perampok itu lalu melukai Zulkifli dan memutus tali tas. Akhirnya pemuda tersebut pun menyerah.

Saat itulah Dayat menghampiri mereka untuk melerai. Namun, dia diancam akan dibacok. Bahkan punggungnya digores dengan ujung senjata tajam. Kawanan perampok lalu kabur berpencar.

"Satu motor ke arah utara dan satu lagi ke selatan," kata Sri.

Karena terluka dan jempol tangannya putus, Zulkifli kemudian terjatuh dari motornya dan berteriak minta tolong. "Dia lalu ditolong warga dan dibawa ke Rumah Sakit Persahabatan," ujar Sri.

Dayat meski terluka di punggung tidak dibawa ke rumah sakit karena hanya luka ringan. "Kata Pak Dayat, senjata tajam itu dikira penggaris karena warnanya putih mengilat," kata pemilik toko itu.

Dayat sudah diperiksa polisi sebagai saksi kasus perampokan itu. Staf Humas RS Persahabatan, Normansyah, mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan perawatan terhadap Zulkifli. (bum)

0 comments:

Post a Comment

 
Testingbro. Design by Wpthemedesigner. Converted To Blogger Template By Anshul Tested by Blogger Templates.